Wednesday, December 31, 2014

Pergantian Tahun

Ini adalah tahun ke-9 saya melewati pergantian tahun di Pakistan. 
Walaupun negara Islam, masyarakat merayakan nya dengan malu2, kenapa saya bilang malu2?  Ya paling tidak lebih halus dari kata2  munafik. 

Memang strata kehidupan yang timpang disini terkadang membelah persepsi bahwa orang miskin yang ta'at kesannya kampungan, dan orang kaya dengan uang nya bisa seenaknya menabrak norma2 agama Islam, ironis tapi itulah faktanya. 

Muda-mudi akan berbisik-bisik merencanakan keluar rumah sekedar berdandan all out dan berputar - putar keliling kota dengan tertib supaya tidak dibilang "pagal" atau gila. Atau yang ada uang bisa sedikit keren dengan makan di resto, cafe atau tempat- tempat yang bisa mereka datangi sekedar pamer bahwa mereka sudah menjadi bagian dari masyarakat modern. Di akhir waktu kembang api mercon dan kemeriahan yang dibuat, akan mengakhiri tahun yang yang lewat dan kembali kehari esok kerutinitas yang menjemukan tanpa pilihan. 

Itulah pergantian tahun di Pakistan. Pro kontra selalu dan pasti ada walaupun banyak juga yang ambigu.

Well, apapun yang dilakukan untuk melewati pergantian tahun, marilah kita berdo'a dan berusaha menjadi lebih baik ditahun mendatang. Baik lahir batin dan mental spiritual...aamiin Ya Rabb.

Buat semuanya dimanapun kalian berada, semoga sehat dan selalu dalam lindungan Allah SWT, aamiin.

Last winter 2014

Saturday, December 20, 2014

Sequel - Aku dan Negara bernama Pakistan

Dulu sebelum sampai Tanah Hijau  itu, benak saya sama sekali tidak berfikir Pakistan adalah negara yang agak "terbelakang" dari Indonesia, tidak seperti orang-orang sekarang yang bisa dapat info dari mana saja, saat itu entah kalut bingung atau galau bahasa anak sekarang, saya benar-benar gak mau tau seperti apa Negara Pakistan itu. Satu-satunya info yang saya dapat dari KBRI Islamabad melalui jawaban staffnya "kalau bisa dipikir ulang untuk datang kesini"....penasaran sih nggak dengan jawaban itu, cuma satu yang ada dipikiran saya, cepat hengkang dari negeri Samurai itu. Akhirnya dengan diantar Shin-chan saya mengepakkan sayap ke negeri di wilayah Selatan Asia ini, tempat dimulainya babak baru kehidupan saya. Dari tahun 2006 sampai 2015 saya tinggal banyak suka duka nya, banyak pengalaman yang saya dapat, banyak pelajaran kehidupan yang saya lalui.  Tidak ada manusia yang sempurna karena kesempurnaan hanya milik sang pencipta. Terlepas dari rasa nano-nano perjalanan hidup saya di Pakistan, hal yang paling saya syukuri saat ini saya sudah berada kembali di tanah air, alhamdulillah. 


Friday, December 19, 2014

Jumma Mubarak


Alhamdulillah udah Jum'at lagi, hari yang selalu ditunggu karena tinggal sehari  kerja dan hari lahir gue juga sih hehehehe. Basicnya semua hari sama bagusnya tapi seneng aja sama hari Jum'at #keukeuh (*_^))

Apalagi ngantor gak ada boss, berasa banget berkahnya dihari Jum'at. Hari Raya Magabut banget dan seperti biasa jungkir baliknya cuma di dumay disambi kerjaan kantor yang asal lewat, teleponan and sms'an sama #pujaanhati_orang_lain #hihihih,  jadi kelihatannya sibuk padahal mah iya sibuukkk hahahah #apaseehhhh

Nggak tau kenapa ya perasaan kalo hari Jum'at berasa lebih religius aja, bukan berarti hari-hari lain nggak yaaa #jangansalahngartiindeh,  dari malem Kamis dah mulai dengerin murottal dari para pemilik suara malaikat #mashaAllah, menyejukkan hati, sampe settingan music di bebe #bb_getoh diganti sama surat2 Qur'an #niat_taubat #alhamdulillah. Kalo lagi gak verboden #baca_dtgbln biasanya baca sendiri, gak usah denger suara nya yang penting niat ibadahnya #uhukkss.

Waktu masih di Jakarta, Jum'at itu kudu maksi keluar kantor, rame-rame para perempuan rumpi melakukan aktivitas mingguannya, dari yang window shopping sampe yang shopping beneran, heboh riweuh tapi fun. Malemnya biasa deh sama temen-temen deket berkelana dari cafe ke cafe, masa lalu yang sudah berlalu pastinya hehehe.

Well, buat yang besok libur selamat menikmati waktu yang berharga bersama keluarga. Saya tetep kerja demi sesuap recehan modal bikin warung di Jakarta nanti, aamiin.

Semoga teman-temanku semua selalu dalam lincungan ALLAH SWT dan tetap semangat menghadapi hidup ini, caiyooo....

Faisalabad, Musim dingin, Des 2014




Aku dan Negara bernama Pakistan

Pakistan adalah sebuah negara di Asia Selatan, secara resmi bernama Republik Islam Pakistan (bahasa Urduاسلامی جمہوریۂ پاکِستان), tidak pernah ada dalam benak saya untuk mengunjungi apalagi menetap disini, dan nyatanya sudah masuk tahun ke-9 saya berada disini. Sedikit cerita dimasa sekolah, kalau ada seseorang berbicara tidak jelas kita akan mengejeknya "jangan pakai bahasa Urdu"...jujur saat itu saya pribadi tidak tahu kalau Urdu adalah bahasa nasional Negara Pakistan, dan sekarang saya harus berbicara dengan semua orang disini dengan bahasa itu....hidup memang penuh misteri (1).

Dulu sewaktu di Jakarta saya "kurang suka"  dengan orang-orang dari negara sebelahnya Pakistan, sewaktu bekerja di daerah Hayam Wuruk didaerah Kota Jakarta Barat, saya sudah terganggu dengan aroma tubuh mereka, karena sering satu lift pulang pergi ke kantor, kebetulan di lantai yang berbeda ada sekolah bisnis atau manajemen yang kebanyakan muridnya keturunan negara tetangga Pakistan itu,  mungkin itu pertanda kalau saya akan berada di Pakistan dan tetap saya tidak pernah berfikir sampai sejauh itu.

Saya penggemar berat segala sesuatu yang berbau Jepang, dari tahun 93 saya sudah mulai kursus bahasa Jepang dari yg di Gunung Sahari (EverGreen) sampai yang keren di Jl.Wijaya (JakartaCommunicationClub) dengan guru-guru nativenya, dari kelas yang beramai-ramai, sampai kelas private karena kesibukan saya ngantor jadi waktunya berbenturan. Di ingat-ingat ternyata saya pernah satu kelas dengan puterinya Bapak Wiranto dan menantu beliau yang dulu masih pacaran dengn puterinya...apa kabar Ail dan Abdi? (^_^)) 

Well balik ke cerita utama....kenapa saya berada di negara ini?

Ceritanya dipersingkat aja ya, takut bosen hihihih....., setelah punya pacar orang Jepang dan akhirnya menikah dengan Jepang yang muallaf,  babak baru kehidupan dimulai, setelah 5 tahun menikah kami hijrah ke Jepang, soal hidup saya terbiasa mudah beradaptasi, alhamdulillah selalu diberi kelebihan tersebut sama ALLAH SWT.....di Jepang kehidupan berbeda jauh dengan Jakarta, walaupun rumah ex saya bukan seperti kandang burung seperti yang banyak di beritakan tentang kehidupan di Jepang. Tapi hidup di Jepang tidak bisa terlalu banyak leha-leha (baca:santai), kecuali sang suami punya kerjaan bagus dan bergaji besar mungkin saja, tapi cicilan rumah, mobil dan keperluan hidup yang serba mahal, menuntut seisi rumah untuk bekerja menyumbangkan penghasilannya. Mungkin juga karena saya terbiasa menjadi seorang wanita pekerja, gak bisa diem juga sayang otaknya kalo dianggurin, akhirnya saya bekerja, saya pilih yang sesuai dengan passion saya, memasak....jangan bayangin saya jadi koki ya....saya awalnya hanya pencuci piring disebuah dining resto yang menyatu dengan hotel di daerah sibuk Nagoya. 
Saya menyukai pekerjaan itu sampai akhinya pelan-pelan sang Koki kepala melihat kalau saya mudah beradaptasi, akhirnya "naik pangkat"  boleh bantu iris sayuran, mecahin telur yang dalam sehari bisa ratusan, menata makanan untuk pesanan luar, sampai akhirnya diperbolehkan menjadi pelayan langsung dari meja ke meja, juga tamu-tamu yang menginap dihotel yang bisa ratusan jumlahnya. Menata makanan Jepang tidak semudah menata makanan yang bias kita lihat sehari-hari, estetika kulinernya sangat tinggi, tidak boleh asal dan harus seragam 100%, sungguh melelahkan tapi selalu ada semangat ingin terus bertahan dan berhasil di negara keras itu. Rekan sejawat rata-rata nenek dan kakek yang mandiri, mereka tidak tergantung dengan anak-anak mereka atau memang sebatang kara.  Tapi, tidak dengan kehidupan dirumah....beratnya luar biasa, mungkin karena perbedaan budaya dan kurangnya saling pengertian sehingga menyebabkan ketidak harmonisan, kebetulan dirumah ex ada ibu dan adik perempuannya yang sudah menikah dengan anak remajanya yang kurang tata krama seperti kebanyakan remaja-remaja Jepang yang broken home....akhirnya kurang dari 2 thn saya memutuskan angkat kaki dari Negara Sakura itu, proses didalam rumah berlarut-larut walaupun proses diatas kertas cuma perlu 1 jam saja. 

Dari situ saya berfikir untuk "jalan-jalan" dulu gak usah balik ke Indo, pilihan jatuh ke Pakistan, karena ada seseorang dari negara itu yang sudah lama menetap di Jepang dan saya lihat baik, rupanya gayung bersambut jadilah "nekat" saya ke Pakistan dengan tujuan kerumah beliau. Orangnya lumayan moderat, atau sayanya yang terlalu berfikir "terbuka"....saya tidak pernah takut dengan apapun kehidupan yang ada didepan saya, karena saya yakin itu semua sudah menjadi rencana ALLAH SWT, jadi saya jalani dan hadapi saja, sedikit ngomel, kesel nggrutu ya nggak apa-apa kan? wajar sifat manusia begitu, apalagi saya bukan orang yang terlalu agamis, hanya berusaha menjadi orang Islam yang baik bagi semua manusia. Dan, entah apa yang diceritakan lelaki Pakistan ini ke keluarganya, yang pasti saya datang tidak untuk menikahi dia, bukan sebagai calon pengantin, tapi yang menjemput saya di bandara satu peleton, mengingat di Pakistan satu keluarga mempunyai arti jumlahnya sangat besar, saya yang kecil kurus imut dan manislah hahahah.....terkaget-kaget dibuatnya, karangan bunga, jalan-jalan keliling kota sampai menjelang subuh, benar-benar penyambutan yang luar biasa....sweet memory pake bingits (kosakata jaman kini)....3 bulan saya menjadi tamu keluarga, kehangatan, kebaikan dan yang manis-manis sudah disuguhkan untuk saya, dari awalnya tidak ada niat sampai akhirnya tidak kuasa menolak saat sang Ibu suri, anak-anaknya, cucunya yang mengatas namakan si lelaki itu meminta saya untuk tidak pergi dan meminang saya agar menikahi anaknya itu. Akhirnya saya terima dan September 2006 resmi saya menjadi pengantin Pakistani.

Bahasa, budaya dan adat istiadat yang berbeda tidak menganggu saya, justru saya jadikan tantangan yang harus ditaklukan....berhasil pastinya TAPI saya lebih terlihat menakutkan untuk mereka, karena jadi seperti cabe rawit, kecil bentuknya tapi pedasnya luar biasa. Saya bukan type manis didepan tapi beda dibelakang, saya tidak suka berpura-pura untuk menyenangkan orang lain, jika saya senang, suka, sedih dan kesal, akan terlihat jelas di raut wajah saya, dan itu TIDAK BOLEH bagi orang Pakistan, terutama perempuan Pakistan, mereka sangat ahli menyembunyikan semua duka lara mereka dengan sunggingan senyuman, bagi yang sudah menikah, kunjungan ke rumah orang tua sendiri sama artinya menumpahkan segala unek-unek yang dipasang di topeng mereka selama berada di rumah mertua, luar biasa dan saya tidak bisa dan tidak mau belajar menjadi seperti itu.

Setiap manusia tidak akan pernah tahu apa yang akan terjadi kemudian didalam hidupnya, begitu juga saya. Jenuh saya rasa nggak juga, saya punya pekerjaan bagus di Pakistan, kehidupan yang menyenangkan secara pribadi, tapi saya tetap merindukan Jakarta tempat saya lahir dan dibesarkan, jungkir balik disetiap sudutnya, selalu ada kerinduan yang harus dituntaskan....Pakistan memberi saya banyak pelajaran berharga, sangat berharga....belajar sabar, belajar mengenal karakter orang lain, utamanya karakter penjilat hehehe.....belajar kulinernya (terimakasih Aami Jaan yang sudah mau berbagi semua resep-resep otentiknya), belajar berkata tidak yang sebelumnya sangat sulit saya lakukan, banyakk dan banyaakk lagi hal-hal yang diluar dugaan dan saya pelajari di negara ini. Saya memang "keras" terhadap perempuan-perempuan muda yang sedang menjalin hubungan dengan laki-laki Pakistani, karena saya hanya ingin berbagi kalau kehidupan disini tidak seperti yang ada dalam gambar-gambar itu, atau bualan-bualan para lelaki di webcam itu, saya yang nggak digombalin aja merasa terlalu keras hidup disini, apalagi kalian yang digombali? kenyataan tidak sesuai dengan cerita bisa-bisa penonton kecewa huuuuuuuuu.... lebih baik menghindar sebelum terperosok, tapi kalau nekat paling tidak sudah tahu gambarannya, jodoh ditangan Tuhan dan ALLAH pasti akan memberi kekuatan menghadapi semuanya jika memang harus terperosok dan semangat untuk bangkit lagi, aamiin.

Saya kutip penggalan status seseorang disalah satu sosial media....
Dikala seseorang memiliki tujuan baru dalam hidup akan memancar dalam dirinya kemauan, kekuatan dan harapan, padahal tadinya hal ini ia rasakan tidak ada dalam dirinya. Itu sebabnya kala kita mengalami kelelahan, kebosanan dan keterpurukan hidup kita harus meletakkan tujuan baru agar mampu bangkit dari keadaan itu
Bagi seorang muslim yang tujuan hidupnya jelas menuju ALLAH jalan kesana tentulah panjang dan melelahkan setiap harinya kita perlu selalu memperbaharui niat agar tetap fokus pada tujuan dengan kemauan yang kuat.

Kelak...jika saya kembali ke Jakarta, saya tidak akan pernah melupakan negara ini, buat saya pribadi, Pakistan sangat bagus jika diikat dengan hati sebagai "saudara jauh" bukan sebagai "belahan jiwa" .... bersyukurlah bagi kalian yang bisa menyatukan jiwa yang terbelah itu diselingi celoteh-celoteh nan lucu malaikat kecil pelipur lara. Bagi yang kurang beruntung menyatukan serpihan-serpihan jiwanya, tetaplah bersyukur, selalu ada rencana indah dari ALLAH SWT, dan positifnya, selalu banyak hal baik yang kita bisa petik dan pelajari....tetaplah menjadi insan yang bersemangat, semangat menjaga hal-hal baik, semangat keluar dari hal yang tidak baik....semangat terus seperti slogan negara ini Pakistan Zindabad.

Faisalabad, Musim dingin , Des 2014.
  
Nih saya kasih bonus ya, foto-foto waktu acara pernikahan saya di Pakistan, September 2006. 

Acara Mehndi, seperti malam midodareni kalau di Jawa



Setelah Akad nikah




Di pelaminan



Dikamar pengantin




Wednesday, November 12, 2014

Aku bobo dulu ya cinta....

Kamu membuatku tak bisa memejamkan mata, 
Biarkan aku tertidur dan mendekapmu dalam relung hatiku,
Menggenggammu dalam jemari rinduku, 
Mengecupmu dengan untaian do'a-do'a ku,
Semoga sang pencipta menjaga Cinta kita,
Cinta yang tetap ada saat kita terjaga 

Saturday, November 8, 2014

Ruang Pakistan



Pakistan....sebuah negara di Asia Selatan ini memang selalu menarik untuk dibahas, disimak dan dimengerti khususnya bagi masyarakat Indonesia. Banyak sisi kehidupan didalamnya yang dapat di diskusikan bagi semua kalangan, dari ibu rumah tangga, pelajar, pekerja atau para petualang yang sekedar beranjang sana untuk menaklukan gunung-gunungnya yang menjulang seakan menembus langit.
Selama ini memang kesan tidak nyaman yang selalu terangkat kepermukaan, baik kekerasan domestik, isu teroris dan banyak hal lain yang sulit dimengerti karena besarnya perbedaayn budaya dan adat istiadat. Walaupun secara garis besar Pakistan dan Indonesia merupakan negara yang sama-sama memiliki penganut Islam terbesar didunia.

Dari segi pendidikan, banyak pelajar dan santri Indonesia yang melanjutkan pendidikan di universitas terbaik di negara ini atau di pondok pesantren setempat yang orang Pakistan biasa menyebutnya Madrasa.Dari sisi hubungan pribadi sendiri, banyak pasangan-pasangan baru yang sedang menjalin hubungan hingga melakukan kawin campur menyusul pasangan-pasangan lain yang sudah lebih dulu menetap dan memiliki keluarga kecil. Banyak juga pasangan-pasangan yang tidak beruntung yang dengan berbagai alasan memilih jalannya masing-masing.

Saya pribadi menyukai kehidupan Pakistan diluar dari kehidupan domestik yang saya jalani, kebetulan saya wanita bekerja dan saya cukup mampu berinteraksi dengan masyarakat Pakistan pada umumnya. Hampir 9 tahun berlalu saya menjadi bagian dari Pakistan dan mempelajari setiap ritme kehidupan didalamnya. Banyak ilmu yang saya dapat, dari cara mereka bekerja, cara mereka bersosialisasi, cara mereka melatih kesabaran saya, dan tentu saja yang menjadi favorit saya adalah kuliner mereka, walaupun saya "kurang" menyukai masakan Pakistan pada umumnya.
Sudah banyak bahasan mengenai Pakistan dari segi negative, tujuannya bukan untuk "black campaign" tetapi untuk lebih memberi pemahaman bagi para pelaku kawin campu untuk mempersiapkan diri, mawas diri dan jangan sampai merepotkan banyak pihak jika satu saat mereka akan menetap dengan keluarga baru mereka di Pakistan. 
Dan kali ini ada seorang rekan dan teman-temannya yang memfokuskan pembahasan tentang Pakistan diseputar pendidikan dan budaya juga tentang kuliner Pakistan, semoga Pakistan dengan segala sisinya bisa dinikmati dan dapat menjadi pembelajaran untuk semua kalangan, silahkan ditengok linknya http://ruangpakistan.com/ semoga bermanfaat.

Selamat menikmati kehidupan ini, semoga Allah SWT senantiasa melindungi kita semua, aamiin (^_^))















Wednesday, April 2, 2014

Politik Uang dan Hukum Subhat



Saat ini masyarakat Indonesia sedang mempersiapkan pesta demokrasi yang akan berlangsung beberapa saat lagi.
Saya yang berada jauh dari tanah air antusias sekali menyambut perhelatan akbar ini, lucu juga ya, padahal dulu saya Golput sejati alias tidak memberikan suara dalam pemilihan umum sejak saya memiliki hak pilih.
Saya ingat sewaktu masih di sekolah menengah saat partai No.2 berkuasa, kami semua mendapat dua ribu perak tapi harus coblos partai itu, dan yg nekat tidak memilih namanya jadi ngetop hehehe….yo wis lah itu dulu masa lalu, yang dimasa kampanye ini partai itu ngetop banget dengan pameo nya “piye kabare masih enak jamanku to" ………hahahaha.

Tapi sejak majunya SBY  alias Susilo Bambang Yudhoyono sebagai kandidat presiden pada masa itu, saya jadi agak antusias dan mulai menjadi penyumbang suara tapi tetap Golput cuma jadinya Golongan Putri. Singkat cerita partai nya Bapak SBY menang dan beliau menjadi Presiden RI, senanglah saya karena suara saya mempunyai andil  pengantar beliau menjadi RI-1.
Periode kedua SBY,  saya juga sumbangkan suara untuk beliau, tapi manusia tidak ada yang sempurna rupanya kinerja si bapak beserta jajarannya melorot tajam entah mau dibawa kemana negeri tercinta ini.
Dan Pemilu kali ini jelas-jelas saya tidak akan memilih kandidat dari partai beliau lagi #kapoookkkkkk (^_^)).

Masih pikir-pikir mau kasih suara saya ke siapa ya? tiba-tiba muncul jagoan kita yang banyak orang menilai sebagai jagoan neon, sang Gubernur yang baru minum jamu pahit seperempat gelas masa tugasnya memimpin kota saya yang tercinta, Jakarta.
Beliau di hujat sana-sini dianggap gak becus padahal banyak perubahan significant sudah terlihat.
Bukan orang Indonesia ya kalo gak nonton sambil ngenyek, boro-boro bantuin,  sumbang saran juga ogah hehehehe....wess pokoe dinyeekkk sak karep udele.
Saya pribadi sangat mengagumi pribadi beliau yang membumi, gak sok agamis karena agama itu kan antara manusia dan Tuhannya…..hallahh.
Sekedar mengagumi itu bukan statement kalau saya akan memberikan suara saya kepada partai yang menaungi beliau.
Hanya saya berharap para candidat yang lain mungkin bisa meniru sepak terjang beliau yang merakyat.
Banyak kok orang-orang yang sok memberikan statement coblos ini coblos itu tapi aslinya mereka gak coblos partai yang di koar-koar kan.
Mereka cuma jadi corong iklan karena dibayar, waahhh dibayar, enak dong....mau dong....wani piro ya? hahahahahhaha....ooppsss
Seuriues mau doong...tiket PP aja deh Pakistan – Indonesia….. hahahaha #ngimpiiiiii_sapeluuhh, kalo udah gini saya akan jadi Golput yang lain alias Golongan Pencari Uang Tunai...hahahahah

Berpolitik itu rumit ada juga yang berpolitik praktis dan malah yang banyak berpolitik ngemis....heheheh bingung ya? gini loohh #gaya_politikoes.
Saya ngebahas yang terakhir aja yaitu politik ngemis.
Banyak sekarang-sekarang ini partai politik yang "mungkin" menjalankan aksi ngemis, meminta suara tapi caranya elite dengan menyebar uang (gak ada laporan khusus tp pastinya ada tohh hihihi).
Hebat banget ya uangnya dari mana ituhh?? bagi-bagilah siniihhh!!!
Kalau sudah begini kita kembalikan lagi kapada individunya masing-masing.
Kalau saya sih gak mau dibayar murah dan gak munafik juga siapa yang gak mau uang.
Hari gini gitu pipis aja bayar, eh... tapi kalau di Pakistan tempat saya tinggal gratis plus jadi tontonan karena asal "ndodok" eperiwereeeeeeee #qiqiqiqiq_intermezzo (^_^)) #orang-lokalnya ya hihihih

Kembali ke politik uang dalam Pemilu, entah partai biasa atau partai Islam, pasti adalah itu pasukan bawah tanahnya yang bergerilya mengumpulkan suara-suara demi tercapainya quota di kantong daerah masing-masing, ada istilah "serangan fajar", wahh yang udah kawin mah enak aja ituhh hahahahaha #out_of_topic.
Ada juga yang terang-terangan membeli dengan nominal tertentu, ada yang membagikan sembako dan macam-macam bingkisan.
Tapi sekarang ini para pemilih sudah tidak bisa dibodohi, mereka terima semua bingkisan dan uang nya tapi saat mencoblos mereka pilih partai pujaan hati.
Ada juga yang terang-terangan (katanyahhh) "memaksa" untuk mencoblos partai pemberi uang, wahhh kalo ini mah pemerkosaan hak asasi namanya.....tega nian kemana hati nuraninya...uhuhuhuhuh 

Bagi saya yang awam dan tidak terlalu "agamis"  walaupun saya sedang belajar menjadi insan yang lebih baik #inget_umur hihihihi
Politik uang yang jelas-jelas salah tapi dibenarkan jatuhnya Subhat, malah ada yang bilang kalau sudah memaksa dan sampai pemerkosaan hak asasi itu jadinya Rishwat atau Suap (penyuapan) dalam bahasa Indonesia.
Enak sih ya di suapin, dijejelin, dicekokin uang, nikmatnya gak seberapa, ngotorin mulut dan perut dan lebih parahnya ngotorin jiwa dan raga, naudzubillah ya saudara/i.... #gaya_ustadzah_dadakan.  
Kembali lagi  kepada orang-orang pelaku Subhat dan Rishwat, semoga Allah SWT mengampuni dosa-dosa mereka dan diberi kesadaran kalau yang mereka lakukan itu salah.
Jangan karena  mengatas namakan agama lantas semua dihalalkan, hajar bleehhhh busyeett dong yaahhh, jijik bin enekk,  yang dibicarakan agama tapi yang dikerjain kayak mafia, hantam kromo byuh byuh.... 

Saya bukan mau ber'sok-sok tahu dengan semua bahasan diatas, paling nggak saya mencoba meyuarakan isi hati saya. Pelaaannn aj nggak pake njerit kok (^_^))....soalnya Mas'ku bilang suaraku dah cempreng wkwkwkwk!!. Buat teman-teman yang masih awam apa itu Subhat, dibawah ini saya copas'kan detailsnya dari link di Wikipedia Bahasa Indonesia.

Maaf kalau ada salah kata dan kurang berkenan karena saya hanya manusia biasa yang manis yang mencoba mengeluarkan uneg-uneg hati, selamat menyambut pesta demokrasi, gak usah koar-koar jadilah pemilih cerdas, cukup ikuti kata hati dijalan yang baik tentunya, semoga semuanya lancar-lancar saya aamiin.



(http://id.wikipedia.org/wiki/Syubhat)


SyubhatSyubuhat, atau Subhat 
Merupakan istilah didalam Islam yang menyatakan tentang keadaan yang samar tentang kehalalan atau keharaman dari sesuatu. Syubhat juga dapat merujuk kepada sebuah keadaan kerancuan berpikir dalam memahami sesuatu hal, yang mengakibatkan sesuatu yang salah terlihat benar atau sebaliknya. Dalam permasalahan kontemporer seringkali umat yang awam menghadapi permasalahan yang belum jelas dan meragukan sehingga dibutuhkan keterangan atau penelitian lebih lanjut, syariat Islam menuntut segala sesuatu dilakukan atas dasar keyakinan bukan keragu-raguan. Sering kali dibutuhkan fatwa dan ijtihad ulama untuk menentukan status hukumnya.


Definisi menurut bahasa Indonesia

Didalam KBBI didefinisikan sebagai "keragu-raguan atau kekurangjelasan tentang sesuatu (apakah halal atau haram dsb); karena kurang jelas status hukumnya; tidak terang (jelas) antara halal dan haram atau antara benar dan salah. Kata kerja bersyubhat berarti "menaruh keragu-raguan"[1].


Definisi menurut istilah syar'i

Syubhat adalah ketidakjelasan atau kesamaran, sehingga tidak bisa diketahui halal haramnya sesuatu secara jelas. Syubhat terhadap sesuatu bisa muncul baik karena ketidakjelasan status hukumnya, atau ketidakjelasan sifat atau faktanya. Status hukumnya dapat diketahui baik berdasarkan nash ataupun berdasarkan ijtihad yang dilakukan ulama dengan metode qiyas, istishab, dan sebagainya.

Syubhat berbeda dengan perkara yang sudah jelas pengharamannya, atau dengan halal, makruh, wajib, dan sunat. Syubhat muncul karena ketidaktahuan, bukan dari pengetahuan. Kondisi tersebut akan terus meragukan dan tidak akan pernah melahirkan kemantapan dalam menentukan sikap, hingga datangnya penjelasan dari ulama. Kondisi seperti ini umumnya dialami kebanyakan oleh kelompok awam. Syubhat sesungguhnya menggambarkan pengetahuan objektif sebagian besar orang terhadap status hukum suatu perkara. Sebab, dalam pandangan hukum syariat, tidak ada satu pun masalah yang tidak memiliki status hukum. Sekalipun kadang-kadang diperdebatkan, ketidakjelasannya bukan karena keraguan, tapi berlandaskan keilmuan yang jelas. Seseorang yang masih ragu-ragu terhadap hukum suatu perkara, dan belum jelas mana yang benar baginya, maka perkara itu dianggap syubhat baginya, dia harus menjauhi perkara tersebut hingga jelas baginya status kehalalannya. Sedangkan bagi orang yang tahu (faham/berilmu), status perkaranya sudah jelas, walau kadang terdapat perbedaan pendapat dikalangan Ahlul ilmi (ulama), utamanya di antara mazhab-mazhab fiqih.


Landasan Hukumnya

Dari hadits yang terdapat dalam Shahihain dan juga dalam Arbain Nawawi :
”Dari Abu Abdillah Nu’man bin Basyir radhiallahuanhu dia berkata: Saya mendengar Rasulullah SAW. bersabda: Sesungguhnya yang halal itu jelas dan yang haram itu jelas. Diantara keduanya terdapat perkara-perkara yang syubhat (samar-samar) yang tidak diketahui oleh orang banyak. Maka siapa yang takut terhadap syubhat berarti dia telah menyelamatkan agama dan kehormatannya. Dan siapa yang terjerumus dalam perkara syubhat, maka akan terjerumus dalam perkara yang diharamkan. Sebagaimana penggembala yang menggembalakan hewan gembalaannya disekitar (ladang) yang dilarang untuk memasukinya, maka lambat laun dia akan memasukinya. Ketahuilah bahwa setiap raja memiliki larangan dan larangan Allah adalah apa yang Dia haramkan. Ketahuilah bahwa dalam diri ini terdapat segumpal daging, jika dia baik maka baiklah seluruh tubuh ini dan jika dia buruk, maka buruklah seluruh tubuh; ketahuilah bahwa dia adalah hati “.
— Hadits Riwayat Al-Bukhari dan Muslim.
Salah satu kaidah ushul fiqih berbunyi: "والأصل في عاداتنا الإباحة حتى يجيء صارف الإباحة" Wal aslu fi ‘adatinal ibahati hatta yajii u soriful ibahah “Dan hukum asal dari sesuatu adalah boleh (halal), sampai ada dalil (nash) yang memalingkan dari hukum asal (menjadi haram)“.

Kategori Syubhat menurut pendapat ulama


Imam Ahmad menafsirkan bahwa syubhat ialah perkara yang berada antara halal dan haram yakni yang betul-betul halal dan betul-betul haram. Dia berkata, "Barangsiapa yang menjauhinya, berarti dia telah menyelamatkan agamanya. Yaitu sesuatu yang bercampur antara yang halal dan haram."

Ibnu Rajab berkata, "Masalah syubhat ini berlanjut kepada cara bermuamalah dengan orang yang di dalam harta bendanya bercampur antara barang yang halal dan barang yang haram. Apabila kebanyakan harta bendanya haram, maka beliau berkata, 'Dia harus dijauhkan kecuali untuk sesuatu yang kecil dan sesuatu yang tidak diketahui.' Sedangkan ulama-ulama yang lain masih berselisih pendapat apakah muamalah dengan orang itu hukumnya makruh ataukah haram”

Al-Shan'ani berpendapat bahwa yang dimaksud dengan syubhat adalah hal-hal yang belum diketahui status halal dan haramnya hingga sebagian besar orang yang tidak tahu (awam) menjadi ragu antara halal dan haram. Hanya para ulama yang mengetahui status hukumnya dengan jelas, baik berdasarkan nash ataupun berdasarkan ijtihad yang mereka lakukan dengan metode qiyas, istishb, dan sebagainya. Adapun menurut Taqiyuddin An-Nabhani arti dari syubhat adalah ketidakjelasan atau kesamaran, sehingga tidak bisa diketahui halal haramnya sesuatu secara jelas. Syubhat terhadap sesuatu bisa muncul baik karena ketidakjelasan status hukumnya, atau ketidakjelasan sifat atau faktanya.



Monday, March 24, 2014

LAB PE AATI HAI DUA (From the Lips comes a Prayer) By Allama Iqbal

LAB PE AATI HAI DUA
(From the Lips comes a Prayer)

By Allama Iqbal

Lab pe aatii hai Duaa bana ke Tamanna Meri 
Zindagii Shamma ki Surat ho Khudayaa Meri 
Door Duniya ka Mere dam se Andheraa hu jaaye... 
Har jaga Mere Chamakane se Ujaalaa ho jaaye... 
Ho Mere dam se Yun hi Mere Watan ki Zeenat... 
Jis tarah Phool se hoti hai Chaman ki ZeenatZindagii ho Meri, 
Parawaane ki Surat Yaa Rab!! 
ilm ki Shammaa se ho Mujh ko Mohabbat aaa Rab
Ho Meraa kaam Gareebon ki Himaayat karana 
Dard-mandon se Za'eefon se Mohabbat karana 
Mere Allah Buraai se bachaanaa mujh ko 
Naik jo Raah ho us Raah pe chalanaa mujh ko 

From the Lips comes a Prayer in the form of a Desire, 
My life should emulate a Candle, Oh God, 
A candle burns itself to provide light for others, 
Lift the Worldly Darkness due to my efforts, 
Every place should be enlightened by my Light, 
My life should decorate my Homeland similar to,  
Similar to, a flower decorating a Garden, 
Dear God, emulate my life like a Insect, 
I should fall in Love with the Candle of Knowledge, 
My work should be to support the poor, 
Those in pain and the feeble ones I should love, 
My God save me from doing Bad things, 
Please guide me, to the right

RISAU

Belum juga kau pergi sudah terasa jauh,
Tak bisa kugapai apalagi kusentuh,
Makin sedih hatiku hendak kemana berlabuh,
Kan slalu kutunggu layarmu menurunkan sauh,
Aku tak hendak berputus asa apalagi mengeluh,
Hanya do'a dan harap tuk menghalau jenuh,
Hingga saatnya nanti diriku kau rengkuh.

#SayapHatiku

Thursday, March 13, 2014

Menghitung dan Menunggu


5Thn x 365 = 1,825hari = 43,800jam = 2,628,000menit = 157,680,000detik

Waktu tak akan bisa menghalangi selagi kita mampu untuk menunggu dan semoga tak ada yang berubah oleh sang waktu itu sendiri #aamiin_YRA

#SayapHatiku

Faisalabad - Pakistan, Mach 11, 2014

Sempurnamu



Melalui dirimu Allah memberiku jalan untuk menjadi insan yang lebih baik,
Betapa istimewanya kamu diberi tugas semulia itu,
Mungkin kamu bukan manusia sempurna,
Tapi Allah memilih kamu untuk menyempurnakan aku,
Semoga kebaikan selalu menaungi kita, aamiin ya robbal alaamiin 

#SayapHatiku

Faisalabad - Pakistan, March 11, 2014

HAREER KA MURABBA (Manisan Buah Manja Lawai)




Saya baru tahu tentang manisan buah (Murabba) dari seorang "teman" beberapa hari yang lalu. Padahal sudah mau 9 tahun saya disini tapi hal-hal kecil ini tidak ada gaungnya sama sekali bahkan dalam lingkungan orang Pakistan yang saya kenal sekalipun. Awalnya saya bercerita tentang penyakit anemia ke "teman" saya ini dan beliau menyarankan saya memakan manisan ini yang rasa aslinya pahit. Tadinya saya agak enggan juga coba-coba, ternyata enak rasanya dan efeknya juga inshaALLAH menyusul, aamiin. Si penjual menyarankan direndam dalam susu hangat, tapi saya kurang suka susu  jadi saya makan langsung gitu aja hehehe....

Beberapa nama berbeda untuk Hareer :

Hindi : Harad, Haritaki, or Harada, 
Latin : Terminalia chebula, 
English : Yellow Myrobalan or Chebulic Myrobalan, 
Japan : ミロバランノキ Mirobaran no ki
Chinese : 诃子 he zi

Indonesia : Manja Lawai (mungkin di beberapa daerah berbeda namanya, silahkan di info juga ya supaya kita bisa berbagi ilmu juga)  

Buat teman yang tinggal di Pakistan atau di belahan dunia yang lain inilah beberapa manfaat dari buah ini : 

Kacang kering nya biasa digunakan untuk menyembuhkan batuk yang mengganggu diudara dingin. Air yang keluar dari buah ini rasanya pahit.
Buahnya memiliki khasiat baik untuk pencernaan, anti-inflamasi, obat cacing, kardiotonik, afrodisiak dan sifat restoratif,perut kembung, sembelit, wasir, batuk dan pilek.

Hareer adalah rejuvenative, pencahar (mentah), astringent (matang), obat cacing, menenangkan, ekspektoran, tonik, karminatif, dan nafsu makan. Hal ini digunakan pada orang yang memiliki kusta (termasuk gangguan kulit), ANEMIA, narkosis, penumpukan, kronis, demam intermiten, penyakit jantung, diare, anoreksia, batuk dan sekresi berlebihan dari lendir, dan berbagai keluhan dan gejala lainnya.

Hareer digunakan untuk mengurangi dan menghilangkan racun, ditandai dengan sembelit , lapisan lidah tebal keabu-abuan , sakit perut dan distensi , kotoran busuk dan napas , perut kembung , kelemahan , dan denyut nadi lambat.
Buah segar dijadikan buah kering bubuk dibuat menjadi pasta dan dicampur dengan gula merah, menghilangkan kotoran dan limbah dari tubuh .

Hareer merupakan pencahar efektif bila dibuat bubuk, tetapi ketika buah utuh kering direbus rebusan yang dihasilkan agak berkurang khasiatnya, juga berguna dalam pengobatan diare dan disentri. Buah segar dimakan sebelum makan untuk merangsang pencernaan, juga meningkatkan kecerdasan , memelihara indra dan memurnikan pencernaan dan saluran genitourinari .

Hareer meningkatkan kesadaran, bergizi, efek restoratif pada sistem saraf pusat, meningkatkan pencernaan , meningkatkan penyerapan nutrisi , dan mengatur fungsi usus .










Setulus Hatimu Semurni Cintaku

Masih soal berdendangm lagu ini dulu populer banget jaman gue piyekk, penyanyinya Arie Koesmiran. Enaaakkk banget lembut mendayu-dayu.

Jangan mikir jadoelnya tp lihat kata-katanya, bagus dan menyentuh hati #ihiksss

Tak sekali aku ingin'Tuk mengkhianatiCintamuSetulus cintamuSemurni cintakuSayang, percayalah aku


Engkau kan kusayangSelama hidupkuSayang, percayalah aku


Pada bintangDan rembulanKu berjanji setiaSelalu


Usah menangisOh, sayangUsaplah air matamuTak sekejap punKu tinggalkanAku milikmu selamanya


Percaya...Tak mudah dilakukanPercaya...Memerlukan pengertianTapi, sayang...
Buat aku, belajarlahBelajarlah mengertiDirikuDan percayalah aku...
#jadoel_ariekoesmiran#SayapHatiku

Berdendang


Tampang boleh imut #muji_sendiri_gpp_toohhh tapi tetep aja yah saya sudah berumur jadi lagu2 yang seliweran dikepala lagu tahun jebot, Tetty Kadi penyanyi lawas yang sangat terkenal jaman Ibuku tercinta masih remaja, Ibuku sangat suka banget menyanyi jd pas punya aku beliau suka banget berdendang riang, namanya anak kecil kan otaknya masih fresh jadilah aku hapal lagu2 itu sampai sekarang, salah satunya lagu dibawah ini, bagi yang gak tahu silahkan carilah di dumay dengerin, enak deh apalagi kalau sedang jatuh cinteee #uhukssss

 TANPAMU

Sekuntum bunga indah yang sedang mekar
Selalu merindukan sinar surya
Selalu merindukan jatuhnya embun
Sepertiku yang selalu menunggumu

Tanpamu apa artinya
Tanpamu serasa hampa
Gairah hidup ’kan musnah selamanya
Denganmu aku merasa
Denganmu kasih ’kan nyata
Impian hidup bahagia terbayang nyata (Fine)
Bila ’ku sedang pilu kau menghiburku
Kau buat aku tersenyum kembali
Bila ’ku ingin manja engkau segera
Membelaiku dengan cinta dan kasihmu


Faisalabad - Pakistan

Dinihari Merindu

Terjaga ku di senyapnya dini hari,
Teringat kamu yang selalu ad dihati,
Semoga kamu disana ditemaniku dalam mimpi.
Mimpi indah yang selalu.menyemangati hari-hari,
Merajutnya jadi hal nyata dikemudian hari,
Saat dimana kau genggam erat jari jemari,
Mengikat janji sehidup semati.

Faisalabad - Pakistan, March 12, 2014

ASA dan DO’A


Gambar itu menyentuh relung jiwaku,
Airmata pun bergulir karena terharu,
Sesak didada terbayang aku dan kamu,
Membangun asa mengikuti sang waktu, 
Merajut mimpi tanpa rasa jemu,
Haru biru menginginkan dirimu,
Sesaat dalam pelukanmu,
Selamanya dalam hatiku,
Akankah dua hati itu kembali bertemu,
Karena ku kan tetap menunggu
Dibatas waktu yang ku tak pernah tahu,
Untaian kata tak cukup menghapus rindu itu,
Do’a dan harap selalu tersimpan dikalbu,
Kiranya sang penguasa langit mangabulkan pintaku,
Menjadikan dirimu Imam disisa hidupku,
Menjadi penuntun dunia dan akhiratku.
— feeling blessed.

Faisalabad - Pakistan, march 27 2014, 2:22pm